Catatan Akhir 2017

Ah bukan sih, bukan akhir 2017. Tapi ini mungkim menjadi catatan terakhirku di Semarang, kota baruku untuk tumbuh dan berkembang (kata temanku). Tahun lalu aku memgalami kegalauan, ya karena pada tengah tahun ada jawaban-jawaban, kegagalan-kegagalan. Di tengah kegalauan itu ada beberapa orang yang tetap ada untuk memdorongku, walaupun diq hanya bisa via internet dan bahkan kita hanya pernah bertemu beberapa kali, suatu saat kau tau lah siapa orang itu. Hari ini aku di Semarang duduk di ranjangku memghadap ke barat dan menulis ini, sedikit banyak ada pengaruh dari dia. Bulan November lalu aku masuk sebuah organisasi dalam masyarakat (itu ormas atau bukan ya :D) yang pasti mereka bergerak dalam bidang pendidikan informal. Ya seperti kursus, kejar paket, wirausaha dan lain sebagainya lah. Pertama kali aku masuk, dalam bidang Lembaga Keuangan mikro, lalu 25 Desember tahun lalu aku diberi surat tugas untuk administrasi kejar paket C. Kesan pertama pasti 'kikuk'. Ya, itu sangat berbeda dengan setingkat SLTA dalam formal. Karena datang ke tempat itu pun aku menjadi banyak makan (baca: baca). Ya, karena ada perpustakaan jadi semacam lama-lama buku itu menggoda, mungkim itu yang membuatku tidak mati. Berlangsung beberapa saat, tiba waktunya pendaftaran SBMPTN. Sempat ragu-ragu awalnya, apakah aku akan mencobanya lagi atau melanjutkan perjuangan itu, yang aku fikirkan hanya tentang bagaimana untuk tetap bisa tumbuh. Dalam pikirankubsaat itu bagaimanapun kalau aku bekerja di tempat yang kecil dengan gaji kecil tapi dengan pemikiran yang besar pasti aku bisa tumbuh. Walaupun kuakui pemimpin dari organisasi itu dalam pendidikan formalnya tidak sampai tamat SLTA tapi mampu menyatukan dan memiliki wadah yang besar.
Kembali dalam keraguanku, dalam pendaftaran SBMPTN beberapa temanku ada yang memberikan dorongan, tapi bukan teman sekolah(kurang tau ya, aku merasa seperti koin yang hilang dari rumah) dari beberapa sekolah lain yang dulu tergabung dalam osis Blora. Yang memberikan ajakan, Mbak Anindya, makasih ya mbak ajakannya, dan yang selalu memberikan gambaran-gambaran makasih ya MY, kalau kamu baca pasti tau ini kumaksudkan untukmu, sebenarnya aku sudah mengucapkan juga ucapan terima kasih tak langsung dalam post Instagram :) di atas Gunung Prau 'MY Thanks' itu untukmu.
Ditengah menunggu hasil SBMPTN aku diberi tugas ke Semarang oleh organisasi yang kuikuti, dipertemukan dengan ibu-ibu bapak-bapak yang umurnya sama bahkan lebih tua dari ibuku, percayalah aku bisa menjadi yang paling ganteng di situ😚😁 tapi yang pasti aku menjadi yang termuda, ada juga sarjana yang menjadi peserta sama denganku.
Entah tanggal berapa pengumuman itu, yang kuingat waktu hanya pukul 14.00 diumumkan, tetapi ditunda beberapa waktu, setelqh dibuka percayalah lalu lintas sangat ramai dan akan susah untuk memembus pengumuman, aku tetap berselancar di internet, kamu tau kan beberapa grup dalam facebook, ya grup SBMPTN di sana ramai, aku menyimak satu persatu ada kabar bahagia ada orang memotivasi dan butuh motivasi, ada yang menawarkan jasa untuk membuka hasil. Tetapi aku tetap percaya pada perangkatku sendiri, 16.00 aku membuka SBMPTN aku tak memperhatikan warna apa itu, tapi yang kulihat ucapan selamat, dalam beberapa detik sebelumnya aku berkata dalam hati, aku siap untuk tidak diterima pada pengumuman ini. Hal pertama yang aku ucapkaan 'Alhamdulillah'. Percayalah, itu membuat ibuku kaget ada apa, dalam beberapa detik sebelumnya aku berfikir untuk diam dahulu tapi ah sudahlah, aku langsung memberi tahu :) , ada beberapa chat yang sudah masuk menanyakan. Waktu itu aku hanya berprinsip, jika ada yang bertanya aku jawab dengan jujur tapi tak akan aku umumkan dimanapun kepada siapapun di sosial media dan lain sebagainya kecuali orang tua dan yah teman yang banyak membantuku 'MY'. Hari berlalu, chat pertama sapaan untuk dia, langsung di jawab dengan kata-kata motivasi, dia melihat pengumuman dari daftar diterima dia mencari namaku dengan 1 d (sebuah kesalahan :V) tidak ada. Aku hanya mengatakan beberapa hal bahwa akan sekota. Aku akan berada di sana dalam beberapa bulan lagi, InsyaAllah. Waktu berlalu dan aku melanjutkan di sini, meninggalkan beberapa pekerjaanku, dan untuk mbak Anind, yang belum diterima, tetap semangat ya mbak :) bersemangatlah masih ada tempat tahun depan :) .
Dengan berada di Semarang dengan teman baru, suasana baru, beberapa kebiasaan baru, kau taulah aku belum bisa mengendalikan waktu tidur, seperti saat ini, makan malam ke 2 (diatas jam 10 malam sd jam 1 pagi). Berjalan satu semester dengan cupu hingga akhirnya saat ini aku mengantuk, ...

Dalam tahun ini aku mengalami banyak kegagalan-kegagalan tapi masih ada kepercayaan bahwa aku masih memiliki harapan, harapan untuk tetap tumbuh. Aku mendapatkan kesempatan untuk bisa merayap, berjongkok, berjalan maju, yah...

Dari semua itu mungkin satu hal yang tak berubah, Kesendirian, kesunyian,

Mengutip Iwan Fals 'tanpa teman yang sanggup mengerti, ...'

Mungkin MY mengisi beberapa ruang tapi tetap ada ruang yang tak bisa setidaknya sampai saat ini kutempatkan, menempatkan dia di sana. Itu suatu hal yang berbeda dalam fikiranku, ada beberapa belah yang tetap kosong.

Satu hal yang tak berubah, kesendirian.

2 Comments

Privat blog yang stylish, senang dengan tulisan besar2 dan mudah terbaca. Apalagi bila ditambah lebih banyak spasi baris dengan paragraf2 pendek, makin asik bacanya.
Syams Sajdah said…
Makasih kak sarannya, di post post selanjutnya akan dicoba