Udah 1 bulan aku berada di rumah, dengan kebiasaan yang mengesankan (baca : tidur, makan, ngiler) bentar lagi udah mau masuk semester baru dan udah waktunya bayar uang kuliah ,oooh tidaaaak, yaaaa, sedikit lagi. Ini apaan sih kok jadi kuis. Jadi hari ini aku bayar uang kuliah di bank BRI melalui teller gitu, cukup jauh dari rumahku sih 1 sd 2 km. Setelah bayar uang kuliah beres, aku lewatin SD aku dulu, lalu liat adek adek kecil pake pakaian putih merah pulang sekolah. Lalu aku teringat dulu waktu masa-masa aku masih imut imutnya (percaya aja deh kamu) saat pulang sekolah seperti mereka, bedanya sih mereka sekarang dijemput bapak/ibunya sementara aku dulu selalu pulang sendiri. Kan aku jomblo (ganyambung banget-_-). Aku ingat waktu itu aku yang paling pendek di kelas, kalau lari selalu urutan belakang, emang cebol banget aku dulu, tapi itu dulu, sekarang setelah saya berobat ke klinik tong fang cong saya masih tetap kalah dari pesawat f16 (ya emang) jadi intinya tuh aku pendek lariku salah satu yang terpelan di kelas dan itu nyiksa banget, coba bayangin aja deh kalau misalkan nih ada pengejaran pkl oleh satpol pp pasti aku nggak ketangkep (kan aku anak sd, gimana sih)
Aku ingat hari itu cerah, matahari menyinari, awan berpose dengan indah,upil-upil beterbangan*lho. Seperti biasa aku pulang sekolah sendiri dengan jalan kaki sejauh kurang lebih 1 km, aku melewati jalan disekitar rumah warga, sampai jalan aspal, untuk saat itu tak masalah sih asal tidak menyebrang jalan raya saja. Dan pada tengah jalan aku pulang yaitu sebelah kanan jalan adalah rumah warga dan sebelah kiri jalan tanah yang lebih tinggi, jadi semacam kita melewati selokan gitu (tapi aku bukan tikus) aku di hadang se ekor ayam, keliatan sih matanya memancarkan kemarahan (emang ada tanda tandanya ya, semacam pubertas gitu?). Aku fikir gakpapa kan lewat aja, jalan aja gitu, karena biasanya yang galak itu indukan ayam, semacam cewek ya aku fikir. Hehe, tapi ternyata aku salah besar. Ayam jago ini punya maksud lain, dia ingin mengajak bertarung denganku, mungkin dia adalah juara tarung ayam kampung 5 tahun berturut turut. Di sini harga diri spesies manusia dipertaruhkan, setelah itu si ayam jago terbang untuk bertarung mengarahku, aku bersiap untuk bertarung tetapi akhirnya teriak 'AAAAA......!!' dan lari terbirit birit, aku kalah telak, Anjriiit aku telah dikalahkan oleh ayam jago..
Sampai di rumah ibu heran, karena mukaku merah merah lalu dia nanya 'berantem lagi?' Aku jawab 'enggak, aku yang di berantemin'. 'Itu sih sama aja, sama siapa?' Ibu aku nanya. 'Sama ayam jago'
Gubraaakk
PS : Jangan makan ayam mentah -_-
7 Comments