Lapak di tengah sawah

Jadi bagaimana kabar kalian hari ini? Aku harap baik baik saja ya, jadi kemaren itu, ya intinya kemaren kemaren deh. Aku lupa hari apa, aku juga lupa mandi*lho . Setelah beberapa kegabutan yang diceritakan terus menerus, makan, ngiler, ngupil. Tibalah saatnya aku menceritakan suatu hal yang bermanfaat (cailah). Siang kemaren diajak bapak ke sawah, btw sudah lama lo aku tidak ke sawah. Hehue, kebanyakan sekarang di Semarang kemaren kemaren sebagai pelancong tak berbakat. Kembali ke sawah, lho belum sampe, baru sampe siang yang panas itu aku berangkat sama bapak ke sawah, ya kurang lebih ada lah kalau 1 sd 2 km dari rumah, agenda kali ini adalah menanam jagung, berdua, ingat! Berdua. Sawah ini, ah begitu aku sampai jadi teringat banyak banyak cerita, salah satunya adalah duly waktu aku kecil yang selalu diajak kesini oleh bapak ibu, ya nanam jagung, kacang, ambil jahe, ambil rambutan, banyak lah. Dan dulu setiap aku seperti sekarang ini (baca:menanam jagung) aku semangat pada bagian awal awalnya, yaitu mengikuti acara dengan tertib dan khidmat (perasaan ini bulan upacara deh) tapi setelah baru mendapat setengah, banyak kasus aku mulai lelah, ya, sebagai anak umur 5 tahunan, normal dong (bela diri nih ceritanya) disinilah naluri bermainku dimulai. Hahaha, dasar anak anak ya memang, di umur segitu juga aku sering diajak ibu ke pasar tradisional, jadi aku sering melihat transaksi di pasar tradisional, bagaimana mereka menjajakan dagangannya, dan bagaimana mereka bernegosiasi, aku memperhatikan itu semua, jadi dengam imajinasi, aku akan membuka pasar di temgah sawah, konyol memang. Waktu itu, aku membuat lapak di sawah, dan membuat aturan uang sendiri, sebagai contoh daun jambu untuk uang 5000 mahoni 10000 dll. Jadi kutentukan sendiri berapa nominalnya, disinilah terjadi pemalakan anak kecil kepada suami istri yang sedang bekerja (baca:oramg tua ku) aku membuka lapak di tengah sawah yang akan mereka tanami, jadi setiap mereka lewat, diharuskan untuk membeli dagangan kita dan tanpa nego, kalau aja di dunia nyata sekarang ada gini ya, pasti aku langsung kaya, heheue, dan mau tidak mau mereka harus ikut. Hihihi, dan itu kulakukan sampai akhir...
Ah ingatanku itu, apakah sekarang akan kulakukan lagi? Gubraaakk. Kali aja, kalau iya mah aku langsung dibawa ke dokter kayaknya, heheue
Salam

2 Comments

Indrawati Maya said…
info yg sangat bermanfaat :)
sukses selalu ya