Patah Hati

Patah hati, dugaanku mengira bahwa banyak orang mengira juga tentang pasangan, selalu itu itu saja. Kan dugaan , ini dugaan. Bahasa kerennya apa si? Hipotesa?

Sekarang, ingin kuartikan lain. Patah hati, lebih dari sekedar batah bukan hanya hati. Patah hati, mungkin gak sih di bahasa medis? Wuohohoho, dasar otak kalo dibiarin liar. Wah wah...

Hati keras mungkin bisa patah, hahaha, kan yang lembek lembek tidak patah namanya. Wkwkwk...

Kembali ke patah hati, patah hati bisa mengenai siapa saja, kan juga bisa tentang apa saja? Bukankah seperti itu? Patah cinta? Kan cinta juga dengan hati? Patah waktu? Waktu? Seriusan masuk? Penyesalan? Bukan masuk? Kan itu juga patah hati. Bukan? Patah cita-cita? Patah impian? Kan dengan hati juga? Sakit hati juga? Kan itu juga patah hati? Ah tak se simpel itu. Tentu saja, lebih dari itu, kan hal yang paling mengerikan adalah patah hati yang hingga hati mati bukan? Bukan lagi pecah, pecah bisa dibangun lagi dari kepingan kecil yang tersisa sehingga bisa tumbuh. Kan seperti itu? Kan?

Sekarang patah hati yang sampai mati bagaimana? Tentu ujung ujungnya dari ujung dan ujung ujung segalanya adalah Tuhan. Sepakat? Ah jikalau tak boleh kusebut Tuhan, Allah, atau dzat yang Maha Dahsyat, kan semua percaya itu. Bahkan jika telah patah kesana mau bagaimana? Kan belum tentu yang terlihat baik baik saja telah patah? Tapi patah kesana juga tak mungkin benar-benar patah, kenapa? Kau tanya kenapa? Jika sampai patah, tak pantaslah yang kau anggap itu sebagai Maha Dahsyat, jikalau kau yang menganggapnya patah, ya itu berkat dirimu sendiri yang memang benar tak mampu. Ah terlampau jauh rasanya...

Patah hati, sekarang terpotong ke yang lebih sempit, tentang hatimu, tentang kecil kecil remeh temeh yang kau ucapkan sangat besar tapi bukan yang terbesar atau Maha Besar. Hanya kau ungkapkan sangat besar.

"Ikan di laut masih banyak, tapi apa ada lagi ikan yang seperti dia"
Sebuah kata kata dalam buku Raditya Dika yaaang jelas redaksinya salah...

Yang ah ada benarnya...  sepertinya terlalu jauh saya mengada ada. Hahaha...

Tak lucu... bocah

0 Comments