Selamat hari raya, selamat berqurban. yang belum semoga cepat segera mampu. mampu niat, mampu melaksanakan, mampu mengikhlaskan.
selamat datang kembali, di sini. di blog yang tak karuan arah dan tujuan.
sore yang cerah, akan mengingatkan banyak hal. khususnya diri ini, dulu di musim kemarau begini pasti waktu habis untuk bermain. kelereng, layang, pethek, sowangan, apalagi? tepak tekong. ah semua melintas begitu saja. dan sore yang sunyi juga waktu yang menakutkan saat baru terbangun dari tidur siang.
dan sore ini, barangkali terakhir di rumah untuk beberapa waktu ke depan. kembali ke rutinitas, harusnya siap. sudah terbekali penuh seharusnya.. bukan di kantong, tapi di hati dan di dada. begitulah memang seharusnya, walau beberapa waktu terbuang percuma tapi seharusnya paham, tentang prinsip yang pernah dipegang dan seharusnya tetap dipegang. untuk tetap terus tumbuh. tetap tumbuh, dari yang kecil selalu tersingkir dan terpinggir. dan setelah magrib ini, hampir saja menetes. terlintas bayang bayang setidaknya belasan tahun lalu, di sini juga tangis itu pecah untuk suatu hal yang baik. di sini pula salah satu ruang yang mengajarkan, tangismu tak menyelesaikan masalah. hanya untuk kepuasan batin, selesaikan emosi. masalah harus tetap dihadapi, menangis tetaplah menangis. jangan kau tahan, setidak tidaknya suara seperti itu. itu membuktikan kita masih manusia, ada saatnya. terlintas juga di sini temlat berlari, berlindung dari badai dan hujan, dari kuyup dari dingin.
Dan selamat berqurban, semoga kita mendapat niat yang tulus.
0 Comments