Dalam sebuah
kegagalan dalam menulis cerita tertulislah pikiran ini, itu pun juga masih ada
pikirannya. Sekarang, seharusnya musim yang tepat untuk menerbangkan layang-layang,
saat Todanan sedang hangat, angina berhembus dari lautan utara secara santai. Ketenangan
alam dan kehangatan ini akan membuatmu nyaman.
Layang-layang
bagiku adalah sebuah permainan yang membuat kita merasa bebas, merasakan
kebebasan. Di alam bebas membuat kita bisa bebas berekspresi, barangkali tanpa
tanggung jawab mengeluarkan ekspresi
yang aneh sekalipun tak akan terasa aneh lagi. Seakan kita terlepas dan tergantung
pada sebuah tali. Tali nya ya harapan itu. Bermain layang-layang itu bebas
tanpa aturan asal untuk keselamatan dirimu sendiri kamu perhatikan. Barangkali di
dunia ini pun begitu sebenarnya hal utama adalah keselamatan dan ketenangan
hati sendiri(tapi ini dari sudut pandang orang saya). Bermain layang-layang
juga tanpa musuh jika kamu tidak mencari musuh, karena hidup bukan hanya untuk
mencari musuh. Dan dari itu semua satu lagi, tanpa ada yang merasa menang
ataupun kalah, dalam layang-layang kita bisa merasa menang bersama, mungkin
jika diistilahkan dengan keren win-win solution? Mungkin, mungkin.
Tapi dari itu
semua layang-layang tetap butuh angina, itulah alam semesta dalam kehidupan
ini, dengan sebuah harapan yang tertaut pada tali itu. Tali yang putus akan
membawa layang-layang terhempas pada alam semesta tanpa tau arah dan tujuannya,
mungkin ada kesenangannya, tapi ada yang merenung mungkin juga menangis. Pada akhirnya
saat itu terjadi bukan win-win solution lagi bukan. Layang-layang yang putus
juga memberikan berbagai penafsiran, suatu saat entah kemana layang-layang itu
berlabuh, mendarat ada yang membuat layang-layang itu kembali berharga dengan
dimiliki, membuat gembira lagi, bisa juga tersangkur di posisi yang sulit,
sehingga terlupakan, tak berharga, hancur, selamanya, TERLUPAKAN. Seperti kita
jika tanpa harapan.
0 Comments