Waktu selalu
berjalan dengan konsisten, apakah kita mampu mengikutinya? Pertanyaan yang
muncul entah darimana ini entah bagaimana pula aku akan menjawabnya. Dalam hal
ini pengisian blog yang using ini ternyata ada yang merindukan, siapa? Yang istimewa.
Yups, ganti topic
ya.
Dalam sebuah
percakapan malam teman bercerita, siapa? Ya biarlah menjadi bahan diskusi. Dia bercerita
tentang temannya yang mengalami masalah dengan mental. Anak-anak milenial
seperti kita ini(katanya) mengalami banyak masalah dengan mental. Yang aku tak
paham adalah kenapa? Kenapa terjadi, pada kenyataannya bukan hanya teman
temanku yang bercerita malam-malam itu. Banyak di media social ada cerita
tentang remaja yang mengalami masalah mental dan menyakiti diri sendiri. Aku akan
tetap bertanya, kenapa? Ada berita juga beberapa tahun lalu, karena tekanan dan
rasa takut akan kegagalan skripsi, seorang mahasiswa bunuh diri di kamar
kosnya. Pemuda penerus bangsa.
Jika kita
menarik sedikit ke belakang, masa-masa ayah-ayah kita, kita? CIEE. Dari beberapa
cerita yang kudengarkan, kehidupan katakanlah 70 an sebegitu berat, hanya untuk
sekadar makan kenyang pun menjadi masalah. Jika kita mau mundur lagi di
masa-masa kakek-kakek kita, yang masih masa perjuangan itu juga terlihat lebih
berat. Beberapa kasus masa kakek dan masa ayah itu bahkan ada yang lebih tidak
beruntung dari yang lain(atau keadaan waktu itu?) dengan kesempatan pendidikan
yang minim, orang tua yang tidak punya dan harus menjual tenaga sejak usia
anak-anak. Aku tau beberapa tetangga, mereka menjadi pembantu ke orang yang
lebih kaya(masa kecilnya) dan tentu katanya, ada yang menjadi seperti anak
sendiri oleh orang kaya itu, semacam dikhitankan, dinikahkan, diberi rumah dan
garapan sawah ataupun peliharaan(yang oleh orang jawa disebut Rojo Koyo). Kehidupan
begitu sulit tetapi seperti menghasilkan generasi yang kuat menghadapi
kenyataan.
Sekarang kita
masuk ke kehidupan anak milenial. Anak-anak milenial yang sudah tersentuh
teknologi itu memiliki harapan lebih baik tentang makan, pendidikan dan
kebutuhan dasar-dasar lainnya itu. Dan apakah berpengaruh juga generasi ini
dimanjakan karena generasi orang tua mereka menjalani masa yang berat? Dan apakah
generasi ini juga karena kenyamanannya menjadi seperti itu? Terserang mentalnya.
Di akhir aku
tetap bertanya-tanya, atau hanya karena media informasi yang kurang? Di saat
ini kita bisa mendengar suara dari jauh lebih cepat daripada dulu, mungkin juga
lebih banyak. Apakah karena dulu tersembunyi oleh masalah lain? Hmm.
0 Comments