Hai, blog tanpa pembaca. Apa kabar? jikapun tidak ada yang membaca pesan ini mungkin suatu saat akan kubaca sendiri. Menjalani sebuah hubungan memang selalu dengan risiko. Risikonya juga bisa menjadi bermacam-macam. Ah, sebelum melangkah kesana, guruku pernah berkata bahwa harus tepat dalam memilih orang yang akan menemani kita selama lebih dari setengah hidup kita di dunia. Mungkin orang tua akan menemani 20 sd 30 tahun, ini di Indonesia ya jadi secara praktis kita akan berpisah dengan mereka, hidup secara lebih mandiri katanya. Saat kita mempunyai anak pun demikian, barangkali 20 sd 30 tahun juga, itu pun terkadang telah terpotong dengan pendidikan misalnya. Dalam kasusku, yang sejak SMA telah indekos, ya bisa dibilang secara praktis bertemu seminggu sekali. Itu terjadi di umur sekitar 15 sd 18 tahun, memasuki bangku kuliah atau kerja juga sangat mungkin untuk bertempat jauh dari rumah dan orang tua, jadi kebersamaannya juga dapat dikatakan telah berkurang lagi bukan. Itu juga yang akan terjadi kepada anak-anak kita nanti.
Kembali ke pembahasan awal yakni pasangan, yang akan menemani... Barangkali setiap doa adalah sampai ajal menjemput. Itu terjadi bisa puluhan tahun bersama, maka temukanlah yang tepat. Jangan menyesali hidup. Soal risiko yang harus kita tempuh? ya itu pasti ada.
Bertemu dengan yang terkadang sedikit menyebalkan juga menjadi sesuatu tersendiri, akan tetapi di sisi lain sangat menyenangkan. Itu seperti dua mata koin, satu kesatuan. Dalam hal ini dia. well, Life must go on.
0 Comments