Udug bukan Uduk
saudara nasi lemang, atau nasi yang untuk acara-acara tertentu di Jawa itu. Udug
di sini adalah sebutan motor bagi orang Jawa. Nggak tau bagaimana sejarahnya
ya, tapi yang jelas orang jawa tidak mempunyai motor, mungkin dikenalkan oleh
Eropa atau Jepang? Mungkin kalian punya jawabannya. Udug, dulu SMP saat motor
bapak Yamaha Alfa, yang suaranya ya begitulah dan ada asapnya. Dan kata bapak
sih sempat jadi bahan lucu-lucuan siswa-siswanya. Hihi. Ah Yamaha Alfa juga
mengingatkanku kepada guru MAN Blora, almarhum Pak Mahmudi, tentu kawan-kawan
masih ingat. Oh iya Pak Mahmudi ini juga adalah guru keluarga kami secara tidak
resmi, hehehe. Ya karena beliau ngajar Bapak saya, Ibu saya, Kakak saya dan
Saya sendiri. Guru lintas generasi.
Bukan untuk
itu aku berbicara di sini, yup kembali ke topic utama yang ingin aku bahas. Jadi
waktu itu entah ada tugas atau apa yang mengharuskan aku pergi, ya tentunya
bawa motor dong, terlalu jauh dan malas untuk jalan kaki, hahaha. Nah masalahnya
adalah saat itu suara motor sedang bermasalah, cempreng gitu lah, kayak
suaramu, hehe. Aku gak ngerti soal motor ya, jadi gatau masalahnya. Asal masih
bisa dipakai trabas ajalah. Nah masalahnya adalah suaranya kenceng banget jadi
terdengar mengganggu bagiku. That’s the
true story aku sempat menolak menggunakan motor ini untuk kepentingan ini,
ibu tau, dan ibu juga tau urusan ini juga mendesak tidak bisa ditunda dan bisa
cukuo fatal. Dan keluarlah kata-kata ibu yang kuingat, kurang lebih sih. She said “gakpapalah pake ini, kan
memang punyanya ini.” Perkataan ibu seolah-olah aku malu pake motor itu. Padahal
masalah utamanya bukan itu bagiku, bukan motornya. Masalah yang terpikir dalam
otakku adalah ya motor kan sedang rusak, suara bising, mengganggu orang tidur
siang, mengganggu orang-orang di jalan, tapi dari sudut pandang ibu ya seperti
tadi karena aku nggak mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran. That’s, itulah masalahnya yang ada
padaku, kurang komunikasi dan terkadang orang gak ngerti apa maksudku, dicap
buruk. Padahal aku nggak bermasalah mau pakai apa, Cuma masalah akan mengganggu
orang lainnya. Kau tau apa yang selanjutnya terjadi? Aku berterima kasih keada
anak-anak barangkali punk ya, atau
anak-anak yang modifikasi motornya hingga suaranya bising itu. Ya mereka saja
yang dengan niat gakpapa, padahal motornya baik-baik saja tapi memang dibuat
bising. Sedangkan aku kan tidak ada niat untuk membuat bising, dan memang
beginilah adanya.
Kejadian dalam
pikiran seperti itu terjadi pada banyak hal. Itulah kenapa orang-orang yang
mengerti akan menjadi orang-orang yang isrimewa untukku.
0 Comments