Tanggal yang akan diingat

Awal tahun lalu aku baru bisa melaksanakan KKN, sebuah kewajiban mahasiswa yang bisa diartikan sebagai salah satu bentuk aplikasi tridharma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Tentu kita sudah bisa membaca KKN lebih besar porsinya masuk kategori yang mana. cukup.

Kalau di cerita orang lain ada kisah asmara dalam KKN, hal itu sama sekali tidak ada dalam kelompokku, teman-teman kelompokku memiliki cara preventif yang unik dalam menanggulangi kisah asmara atau kisah percintaan dalam sebuah kelompok KKN. Kami kenal tentu baru, hanya beberapa minggu sebelumnya dalam pembekalan, kita baru tau ditempatkan di mana dan dengan siapa saja kita berkelompok. long short story(?)

Baru beberapa malam di posko, dalam sebuah kesempatan dengan diinisiasi oleh ketua kelompok dengan cara yang alami menggiring pembicaraan kepada penilaian pandangan awal terhadap anggota tim yang lain terutama kepada lawan jenis, yang lebih kuingat saat itu tentang pandangan perempuan kepada anggota kelompok laki-laki. waktu itu anggota laki-laki memang lebih banyak, jadi lebih bisa dinilai, kalau tidak salah ingat anggota cowok tidak dipertanyakan hal yang sama (mungkin) karena dia (ketua) adalah laki-laki, jadi tidak mau repot menilai orang lain. 

Menurutku itu cara yang unik untuk melalukan penanggulangan kisah asmara sesama anggota kelompok KKN.

Kalau tidak salah informasi, barangkali yang mempunyai pasangan atau dalam tanda kutip 'pacar' aku dan satu orang anggota perempuan. dia lebih jelas karena sempat ijin untuk bertemu dengan pasangannya, jadi kesimpulan yang jelas diketahui oleh anggota kelompok lainnya. Aku sendiri barangkali tidak terlalu diketahui, mungkin diketahui karena waktu itu aku menggunakan foto 'dia' dalam profil game mobile legends. Ya, dalam mengisi beberapa waktu kita sempat mabar dengan cukup sering. 5 dari 8 anggota kelompok kami aktif bermain saat itu termasuk aku di dalamnya, sebenarnya hanya 1 atau 2 yang betul betul aktif dari awal, aku dan beberapa hanya mengikuti permainan. tidak perlu dibahas lebih lanjut.

Praktis tidak ada hubungan yang terganggu atau kandas karena 'tragedi asmara KKN'. kalaupun ada hubungan yang bermasalah tentu saja permasalahannya bukan dari KKN itu. Sayangnya hubungan yang bermasalah itu adalah aku. sedikit lucu.

Dalam KKN yang singkat itu, aku mendapatkan kabar duka dalam pelaksanannya. Baru beberapa hari di posko, aku mendapatkan kabar salah satu pak dhe ku meninggal dunia, aku belum bisa berbuat banyak untuk pulang dan lain-lain, setelahnya tidak selang berapa lama, barangkali beberapa hari kabar yang lebih memukul Nenekku meninggal dunia. Untuk kali ini aku sempat bimbang untuk bisa atau tidak kembali. setelah ada yang meyakinkan untuk seharusnya aku pulang ke rumah nenek, untuk ikut mengantarkannya dalam tempat peristirahatannya yang terakhir. Aku pulang dengan ijin kepada teman-temanku. Sebuah tanggal yang akan diingat.

Ini adalah foto saat pulang dari pemakaman nenek.

Segala rangkaiannya dan aku bisa kembali dengan selamat ke posko KKN kembali.
Singkat cerita hari yang telah ditentukan untuk selesainya KKN dan rangkaiannya. Aku pulang ke Semarang, ke kampus. Beberapa hari setelahnya aku pulang ke rumah, ke Blora. dalam perjalanan itu, aku menggunakan kendaraan umum, Trans Jateng menjadi salah satu program pemerintah jawa tengah yang dapat aku nikmati. Pejalanan Semarang-Godong dengan Trans Jateng karena bertarif murah dan kenyamanan tetap sebelas dua belas dengan kendaraan umum yang tersedia lainnya. Sayangnya, entah mengapa sepanjang perjalanan itu banyak lagu cukup sendu diputar, musiknya tidak begitu sendu tetapi makna liriknya mengarah kesana. beberapa diantaranya
masih cinta, pelan-pelan saja, kukatakan dengan indah, dan lagu-lagu lainnya yang tidak bisa kuingat.
lagu masih cinta barangkali yang paling mendekati dan membuatku cukup merenung dalam perjalanan itu. entah mengapa saat itu memang sudah ada perasaaan 'sepertinya' ada yang tidak baik-baik saja. entah, perjalanan hari itu serasa ada kekosongan akan hadir.
dalam suatu malam setelah di rumah, sebuah pesan singkat dari WhatsApp. dalam pesannya dia mengatakan berat untuk bilang itu, dan dia mengakhiri hubungan itu disertai dengan keterangan-keterangan lain. Aku sendiri tidak terlalu paham letak permasalahannya, ada kesimpulan pendek barangkali, capek menghadapi saya. atau entah mengapa alasan sebenarnya. malam itu sesuai hal yang pernah aku bicarakan sebelumnya, sebaiknya nanti kalau ada permasalahan dibicarakan lebih dulu dan tidak langsung mengambil keputusan sepihak. waktu itu, kita berhasil ngobrol 1 jam di media telpon, dengan suara jelas, salah satu hal yang dia protes dalam hubungan kami. barangkali aku memang masih kekanak-kanakan. obrolan satu jam itu ternyata tidak menghasilkan suatu yang baik, sayangnya lebih memperuncing karena aku sendiri sebenarnya juga memendam hal-hal permasalahan sebelumnya. malam itu, aku tidak bisa mengendalikan diri dan mendinginkan suasana juga, entah mengapa. tapi sepertinya di sisi lain, kudinginkan bagaimanapun akan begitu sulit, karena dia juga orang dengan karakter yang kuat.
akhirnya berakhirlah kisah itu, tragedi itu terjadi tepat satu bulan setelah meninggalnya nenek, dengan tanggal yang sama hanya berbeda nama bulan. dua hal yang saling mengingatkan itu tentu saja tidak mudah untuk dilupakan. tanggal yang akan diingat.


0 Comments