Apa rasanya berada 3 atau 4 hari di tengah lautan? Inilah barangkali durasi paling lama dan mengena dari film ini. Film ini berlatar pada perang dunia 2, sebuah misi rahasia yang diemban oleh kapal USS Indianapolis. USS Indianapolis adalah sebuah kapal penjelajah berat (Heavy cruiser). Biasanya kapal ini tidak berlayar sendirian karena sangat rentan. Akan teapi karena ini adalah misi super rahasia, kapal ini diperintahkan berlayar sendirian dari wilayah utama Amerika ke Filipina.
Tau apa yang sedang dibawa oleh USS Indianapolis? Sesuatu yang mengubah sejarah manusia selamanya. Komponen Little Boy, yup komponen bom atom pertama yang dikenal oleh umat manusia. Bom atom yang pertama kali diledakkan dalam sebuah perang umat manusia di Hiroshima pada 6 Agustus 1945. USS Indianapolis bertugas untuk membawa komponen bom itu dari Amerika ke wilayah Filipina. Pemberangkatan sebuah misi yang sangat rahasia ini berhasil mencapai tujuannya di Filipina. USS Indianapolis berhasil mengantarkan paket yang bahkan mereka(para awak kapal) sendiri tidak tahu apa isi dan fungsinya.
Perjalanan sebenarnya adalah saat pulang dari Filipina, permintaan Kapten USS Indianapolis untuk memperoleh pengawalan kapal lainnya ditolak oleh atasannya. Dalam film ini kurang lebih sang atasan itu berkata "Kau tak pernah di sini". Jadi, karena misi itu sangat rahasia bahkan USS Indianapolis harus dirahasiakan dan tidak diakui ada di sana, jadi tidak diberikan pengawalan saat kembali ke pangkalan di Amerika.
Kejadian di malam hari di laut Filipina, sebuah Turpedo dari kapal selam Jepang I-58 menenggelamkan USS Indianapolis dalam waktu yang sangat singkat untuk ukuran sebuah kapal besar. 12 menit saja. Nasib awak kapal yang terdiri lebih dari 1000 orang terombang ambing di laut atau telah tewas karena insiden awal itu.
Proses-proses dramatis film dimulailah dari tenggelamnya kapal yang terjadi pada malam hari itu. Ketidakpastian, kengerian bercampur beraduk menjadi satu. Waktu yang hanya 12 menit tenggelamnya kapal setelah terkena turpedo itu membuat USS Indianapolis tidak sempat meminta bantuan kepada kapal sekutu lainnya.
Keesokan harinya digambarkan dalam film itu bagaimana para awak kapal terombang ambing di lautan dengan semacam sekoci-sekoci kecil dari spons. Hiu hiu mengintai di lautan itu karena bau amis darah dari para korban awak kapal USS Indianapolis. Semua orang putus asa, tercerai berai. Kapten kapal yang dalam sebuah aturan lautan di mana jikalau terjadi insiden di laut harus menjadi orang terakhir yang meninggalkan kapal secara tidak disengaja terlempar ke lautan.
Awak-awak kapal yang terombang-ambing di lautan tanpa harapan, tanpa makanan semuanya kosong. Salah satu kelompok yang terombang ambing itu ada 2 orang, seorang senior dengan pangkat rendah dan juniornya. Juniornya inilah yang masih mempunyai kewarasan karena buku hariannya, sseeorang yang menulis. Dia membaca tulisannya sendiri tentang kehidupannya sendiri sebagai sebuah hiburan karena itulah hiburan satu-satunya.
Apakah ada yang selamat dari mereka? seharusnya menonton filmnya saja, tapi karena ini kejadian sejarah bukan merupakan script film murni jadi barangkali tak apa cukup menceritakannya. Ada, sekitar 300 sekian orang yang berhasil diselamatkan.
Dalam sebuah adegan yang mengharukan sesaat setelah sebuah persidangan. Pertemuan antara Kapten kapal USS Indianapolis dan kapten kapal selam I-58 Jepang yang dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan kapten kapal USS Indianapolis.
Ini adalah beberapa ucapan oleh kapten kapal selam I-58 Jepang.
"This is never happen in Japan, jika Jepang memenangkan perang."
"Sebagai seorang komandan Jepang, sudah tugasku untuk membunuhmu. Tapi sebagai seorang pria aku menyesal...."
"Aku selalu membayangkan apa yang terjadi jika aku menhentikanmu sebelum misimu berhasil."
Itulah beberapa kata-kata yang kuingat dalam adegan pertemuan dua kapten kapal itu.
Percakapan itu juga mengingatkan pada sebuah kalimat ironi dalam kutipan lain tentang perang.
"War is a place where young people who din't know ech other, don't hate each other, kill each other, by the decision of older rulers who know each other and hate each other, but don't kill each other..."

0 Comments