Catatan Akhir yang Gagal

apa kabar? semoga kabar baik senantiasa menghiasi hari-harimu, hari-hariku, hari-hari kita. cailah kita, sok dekat. wkwk.

catatan akhir yang gagal, sempat terpikir olehku akan membuat catatan akhir 2018 sebagai bagian lanjutan dari catatan akhir 2017, ibaratnya nih 2017 itu happy ending dan 2018 itu sad ending nya. gak taulah nanti 2019 macam apa, ya kali ngomongin 2019 ganti presiden atau bukan di sini? wehuuwehuu, sudah terlihat borok boroknya kan? apa itu baik? di satu sisi jelas baik, itu terungkap, membuktikan mereka benar-benar manusia, malaikat tentu belum perlu turun untuk menyelamatkan Indonesia, manusia Indonesia mereka itu. wkwk. ah sudahlah jangan melantur soal itu, tentu anda kesini juga bukan untuk itu, lo kok anda? jadi semakin mendukung saja ya ke pembahasan itu, heuheu.

kembali ke catatan akhir 2018 yang akhirnya gagal muat, gagal terbit, halah bilang aja gak bisa nulis din, susah amat. eeiiittss, bukan, bukan itu aka rasa kita pun tahu apa yang terjadi, ini mah jadi lagu Iwan Fals. hmmm

dalam cerita-cerita seperti itu, pengenangan, tentang flashback semoga nulisnya bener ya, maklum aja anggap saja belajarnya otototototoooodidak Bahasa Inggris. dalam cerita pasti yang terkenang adalah bagian-bagian akhir, seperti sebuah film yang terputar ulang, tentu kejadian-kejadian besar seolah berputar satu satu, hanya yang besar-besar, yang kecil-kecil mah terhimpit ke pinggiran aja dekat dengan jurang sampah misalnya, sampah kan bisa macam-macam, macam di negeri ini ya kan kan? heuheu. dasar bocah kalo ngomong kagak direm, dasar asal jeplak. ya seperti itulah, tetapi karena dikarenakan file yang tersimpan ternyata sangat minim, heuheu tentu yang terputar hanya yang akhir-akhir, aroma-aroma bahagia euforia awal tahun 2018 lalu, tentang masih berbau berbau mahasiswa baru tentu masih menggelora di awal tahun lalu, aroma-aroma jatuh cinta pada tempat baru, pada hal 'baru' yang lain juga telah berhasil menghapus yang lama, lama, bahkan lama sekali, barangkali telah menjadi kerak barangkali, sudah berhasil dihapuskan dengan yang 'baru' itu, benar-benar baru, bisa menghidupkan yang layu hampir mati, yang meronta-ronta untuk tetap bisa berlari lagi, memohon-mohon untuk bisa berdiri lagi, untuk dan untuk lainnya, tentang peraiapan-persiapan lain. ah yang benar-benar 'baru' memang bisa membangkitkan, menumbangkan yang lama, sebuah sejarah tentu saja, luka dalam (saya jadi ingin bernyanyi tapi lupa lirik lagunya) wkwk. ah ternyata yang 'baru' pun ternhata harus pergi, benar-benar pergi, eh benar-benar pergi atau hanya pura-pura saya pun tak tahu pasti, kalau pun yang 'baru' pun ternyata hanya pura-pura singgah pun aku tak tahu pasti. wah wah wah, memang buta ya? bukan, bukan buta sepenuhnya tapi memang tak mau terlalu mengambil risiko untuk mempermalukan nantinya. halah alasan. wkwkwk

tapi intinya pergi tetaplah pergi, pasti akan berganti, entah berapa waktu pula yang dibutuhkan, yang perlu diganti, berganti. potongan-potongan yang indah (eh dipaksakan) ahaha.

baru juga lima hari menjelang 6 di 2019 ini, yang semacam ditunggu-tunggu, dan bagi ku sendiri tahun yang menjijikkan, menjijikkan? kok bisa? tolok ukurnya apa? kenapa menjijikkan? ah biarlah jawaban yang tak begitu rumit dari saya biar saya simpan (sambil mikir), jangan penasaran, saya gatau penasaran pernah sekelas sama rindu enggak, kan katanya rindu berat, halah itu kan kata. hmm. sudah sudah

pada akhirnya catatan akhir ya akan berakhir yang pada akhirnya akan berakhir.

wooo gajelas...

sebelum hari berganti semoga persediaan semangatmu untuk esok hari telah kau persiapkan, ya kau. iya untukmu, iya kamuuu (nada dodit)

ingin cerita lebih banyak menurutmu? sebenarnya iya (dalam batin)

oiya Raditya Dika belum muncul ya di situ. haduh, sudahlah. oiya minke eh sebenernya mau monkey itu, guru loh tapi.

halah nglindur

byee.... :)